Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 08 Mei 2016

,

Review Jurnal PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Share
             Jurnal yang PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF ISLAM karangan Ani Nur Aeni ini bukanlah sebuah jurnal penelitian kuantitatif dengn menyebarkan angket atau kuesioner ke sejumlah orang. Akan tetapi penulis lebih fokus untuk menggali secara teori pendidikan karakter dalam pandangan Islam. Jurnal yang dimuat dalam jurnal-edu, Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April 2014 akan membahas pendidikan karakter secara
detail dengan dilandasi pada dalil-dalil yang shahih.
Penulis memulai Jurnalnya dengan mengangkat kabar yang tengah di ramaikan, yaitu pencanangan pendidikan karakter oleh pemerintah secara serempak. Akan tetapi dalam dunia islam itu bukanlah sesuatu yang asing, karena di sana ada istilah akhlak.
Sebelum lebih lanjut penulis mengenalkan di awal tentang pengertian pendidikan karakter. Dalam jurnal ini disebutkan banyak pengertian pendidikan karakter. Maka saya akan mengambil satu pengertian yang mewakili pengertian yang lain. sebelum itu kita perlu tahu makna karakter. Istilah karakter diambil dari bahasa Yunani “Charassian” yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Dan menurut Imam Ghazali karakter lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap,  atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. Sehingga Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan akhlak, atau pendidikan budi pekerti.
            Ani Nur Aeni memerkuat penelitiannya dengan menyantumkan tujuan pendidikan nasiolal berdasarkan UU Sisdiknas no 23 Tahun 2003,
            “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
            Dari tujuan itu penulis perkuat dengan analisis berdasarkan Taxonomy Bloom, dan ternyata sesuai, dengan ranah yang ditetapkan Bloom, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
            Seliain itu, tidak hanya dari sudut pandang pendidikan nasional. Penulis mengambil dasar lebih yang lebih kuat, yaitu dari Al-Qur’an dan Sunnah yang sekaligus menjadi dua sumber utama dalam menentukan hukum dalam Islam. Penulis mencantumkan beberapa ayat, diantaranya dalam surat Lukman ayat 13-19. Dan juga beberapa hadis shahih, saya cantumkan satu diantaranya,
Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan adab (budi pekerti) yang baik (HR. Ibnu Majah).
Jurnal ini juga menyebutkan tentang nilai-nilai karakter yang sudah disepakati oleh Kemendiknas maupun oleh sejumlah pakar. Penulis telah menjelaskan poin-poinnya secara detail.
Penulis juga mengambil pendapat dari Majid dan Andayani (2013) tentang metode menanamkan pendidikan karakter, salah satunya dengan metode TADZKIRAH (
Teladan, Arahan, Dorongan, Zakiyah, Kontinuitas, Ingatkan, Repetisi dan Refleksi, Organisasikan, Heart). Secara etimologis tadzkirah berasal dari bahasa Arab dzakkara yang berarti ingat, dan tadzkirah artinya peringatan. Adapun makna tadzkirah dalam hal ini adalah suatu model pembelajaran yang diturunkan dari sebuh teori pendidikan Islam.
Kelebihan dari jurnal ini, salah satunya adalah kuatnya referensi yang digunakan oleh penulis, mulai dari segi pandangan barat maupun pandangan Islam. Penulis juga memberikan dasar tentang apa yang harus ditanamkan pada peserta didik berdasarkan umurnya, penulis mengambil pendapat Majid & Andayani (2012), mereka  membagi tahap perkembangan karakter berdasarkan Islam kedalam:
1. Tauhid (usia 0-2 tahun)
2. Adab (usia 5-6 tahun)
3. Tanggung Jawab (7-8 tahun)
4. Caring/Peduli (9-10 tahun)
5. Kemandirian (11-12 tahun)
6. Bermasyarakat (13 Tahun)
            Tahapan itulah yang mendasari pendidik untuk sesuai dalam menanamkan pendidikan karakter pada anak. 

Oleh: A. Yusuf Wicaksono

0 komentar:

Posting Komentar