Jurnal
yang PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF ISLAM karangan Ani Nur Aeni ini bukanlah sebuah jurnal penelitian kuantitatif dengn menyebarkan
angket atau kuesioner ke sejumlah orang. Akan tetapi penulis lebih fokus
untuk menggali secara teori pendidikan karakter dalam pandangan Islam. Jurnal
yang dimuat dalam jurnal-edu, Mimbar Sekolah Dasar, Volume 1 Nomor 1 April
2014 akan membahas pendidikan karakter secara
detail dengan dilandasi pada
dalil-dalil yang shahih.
Penulis memulai Jurnalnya dengan
mengangkat kabar yang tengah di ramaikan, yaitu pencanangan pendidikan karakter
oleh pemerintah secara serempak. Akan tetapi dalam dunia islam itu bukanlah
sesuatu yang asing, karena di sana ada istilah akhlak.
Sebelum lebih lanjut penulis
mengenalkan di awal tentang pengertian pendidikan karakter. Dalam jurnal ini
disebutkan banyak pengertian pendidikan karakter. Maka saya akan mengambil satu
pengertian yang mewakili pengertian yang lain. sebelum itu kita perlu tahu
makna karakter. Istilah karakter diambil dari bahasa Yunani “Charassian” yang
berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan bagaimana
mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Dan
menurut Imam Ghazali karakter lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas
manusia dalam bersikap, atau melakukan
perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu
dipikirkan lagi. Sehingga Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai
pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan
akhlak, atau pendidikan budi pekerti.
Ani
Nur Aeni memerkuat penelitiannya dengan menyantumkan tujuan pendidikan nasiolal
berdasarkan UU Sisdiknas no 23 Tahun 2003,
“Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Dari
tujuan itu penulis perkuat dengan analisis berdasarkan Taxonomy Bloom, dan
ternyata sesuai, dengan ranah yang ditetapkan Bloom, yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Seliain
itu, tidak hanya dari sudut pandang pendidikan nasional. Penulis mengambil
dasar lebih yang lebih kuat, yaitu dari Al-Qur’an dan Sunnah yang sekaligus
menjadi dua sumber utama dalam menentukan hukum dalam Islam. Penulis mencantumkan
beberapa ayat, diantaranya dalam surat Lukman ayat 13-19. Dan juga beberapa
hadis shahih, saya cantumkan satu diantaranya,
Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah
mereka dengan adab (budi pekerti) yang baik (HR. Ibnu Majah).
Jurnal ini juga menyebutkan tentang
nilai-nilai karakter yang sudah disepakati oleh Kemendiknas maupun oleh
sejumlah pakar. Penulis telah menjelaskan poin-poinnya secara detail.
Penulis juga mengambil pendapat dari
Majid dan Andayani (2013) tentang metode menanamkan pendidikan karakter, salah
satunya dengan metode TADZKIRAH (
Teladan, Arahan, Dorongan, Zakiyah, Kontinuitas, Ingatkan, Repetisi dan Refleksi, Organisasikan, Heart). Secara etimologis tadzkirah berasal dari bahasa Arab dzakkara yang berarti ingat, dan tadzkirah artinya peringatan. Adapun makna tadzkirah dalam hal ini adalah suatu model pembelajaran yang diturunkan dari sebuh teori pendidikan Islam.
Teladan, Arahan, Dorongan, Zakiyah, Kontinuitas, Ingatkan, Repetisi dan Refleksi, Organisasikan, Heart). Secara etimologis tadzkirah berasal dari bahasa Arab dzakkara yang berarti ingat, dan tadzkirah artinya peringatan. Adapun makna tadzkirah dalam hal ini adalah suatu model pembelajaran yang diturunkan dari sebuh teori pendidikan Islam.
Kelebihan dari jurnal ini, salah
satunya adalah kuatnya referensi yang digunakan oleh penulis, mulai dari segi
pandangan barat maupun pandangan Islam. Penulis juga memberikan dasar tentang
apa yang harus ditanamkan pada peserta didik berdasarkan umurnya, penulis
mengambil pendapat Majid & Andayani (2012), mereka membagi tahap perkembangan karakter
berdasarkan Islam kedalam:
1. Tauhid
(usia 0-2 tahun)
2. Adab (usia
5-6 tahun)
3. Tanggung
Jawab (7-8 tahun)
4. Caring/Peduli
(9-10 tahun)
5.
Kemandirian (11-12 tahun)
6.
Bermasyarakat (13 Tahun)
Tahapan
itulah yang mendasari pendidik untuk sesuai dalam menanamkan pendidikan
karakter pada anak.
Oleh: A. Yusuf Wicaksono
0 komentar:
Posting Komentar